Apa perlu tunggu Badak Jawa di klaim Malaysia?

Apa perlu tunggu Badak Jawa di klaim Malaysia? - Ini adalah artikel terbaru saya yang saya temukan di salah satu blog tetangga,isi nya menarik bagi saya,dan untuk itu saya juga informasi kan kembali buat anda

Entahlah, mungkin sudah kodrat bangsa kita untuk selalu seperti ini, untuk selalu menjadi bangsa yang selalu saja kebakaran jenggot.

Kebakaran Jenggot adalah istilah yang sering digunakan jika kita kelabakan atau pontang panting atas sesuatu yang merupakan bagian dari kita namun kurang kita perhatikan dan akhirnya rusak atau hilang.
Begitulah Indonesia, selalu saja pontang panting dan kalang kabut ketika sesuatu itu dimanfaatkan oleh orang lain karena kita sendiri si pemilik aslinya tidak begitu peduli.

Batik, Reog, dan beberapa lagu daerah pernah di klaim dan berusaha untukdi miliki oleh bangsa tetangga kita yang masih satu rumpun. Adal beberapa pemikiran saya yang terlintas dari pertanyaan mengapa ini bisa terjadi ??

Pertama, Seperti awalan tulisan saya diatas bahwa bangsa kitalah yang memang kurang memperhatikan kekayaan kebudayaannya sehingga melonggarkan orang/bangsa lain untuk berusaha mengklaim dan merasa lebih memliki kebudayaan itu, karena mungkin saja selama ini mereka yang lebih konsisten atau lebih memperhatikan perihal kebudayaan tersebut. Kita tentu tidak bisa menutup mata atas kebiasaan buruk bangsa kita sendiri. Bahwa ketimpangan pembangunan yang sudah berlangsung lama, kurang perhatiannya pada kaum minoritas dan akum yang tidak menghasilkan profit nyata.

Dan cukup ”pelit” untuk bisa mengucurkan dana pelestarian terhadap kebudayaan yang mulai punah sehingga membuat kebudayaan itu akhirnyapun bisa saja hilang dari indonesia. Belum lagi maraknya fanatisme sempit pada suatu keyakinan, sehingga membangun pribadi bahwa kelompok merekalah yang terbaik dan kelompok lain yang tidak sepaham haruslah di kucilkan. Hal ini semua menjadi kumpulan persoalan yang membuat maslaah di negara ini semakin kompleks dan membuat kebudayaan yang seharusnya kita banggakan menjadi kehilangan ciri khasnya dan tidak mampu bertahan sebagai ciri khas negara ini.

Kedua, Kita juga tidak bisa menutup mata bahwa negara tetangga kita yang satu itu seringkali membuat gerah kita atas tingkah lakuknya. Dia dan kita ibarat saudara yang acapkali saling mengejek dan saling memamerkan diri. Dari soal tenaga kerja, batas wilayah, sampai dengan berebut kebudayaan dari pakaian, tarian, makanan bahkan sampai lagu-lagu.

Entah apa magsud dari negara tetangga dengan tidak henti-hentinya mencoba mengusik bangsa kita yang sudah terkenal ”careless” ini, ataukah justru ini salah satu trik dari sebagian orang-orang yang mencintai bangsanya yang memiliki pengaruh di negara tetangga agar bisa didengar oleh pemerintah kita dan agar cukup mendapat perhatian dari masyarakat luas sehingga dapat lebih cepat direspon untuk ditindak lanjuti.

Jika memang demikian magsudnya, maka saya mengira ini adalah trik yang sangat briliant dan to the point untuk bisa membuka mata masyarakat kita dan para pemimpinnya. Karena mereka sudah terlanjur terdidik untuk bertindak ketika situasi sudah terlihat genting, tidak baik memang… tapi mau gimana lagi ??

Jika demikian, mengapa kita tidak coba untuk menawarkan badak jawa kepada negara tetangga untuk menyelamatkannya ?? saya yakin jika ada yang melakukan itu pasti negara dan pemerintah kita akan kembali Kebakaran jenggot!!! Dan kucuran dana pelestarian Badak Jawa akan mengalir deras…. Mantaaapppp….
Sumber: http://ocehanburung.blogdetik.com

Semoga artikel Apa perlu tunggu Badak Jawa di klaim Malaysia? bermanfaat bagi Anda.

Apakah artikel ini bermanfaat?...Bagikan artikel kepada rekan via: